PENYEBAB CEDERA OLAHRAGA

FAKTOR PENYEBAB CEDERA OLAHRAGA
  1. Faktor Internal
Adalah penyebab cedera olahraga yang terjadi karena adanya rangsang/ pengaruh yang berasal dari dalam individu. Faktor – faktor internal tersebut diantaranya adalah :

  1. Umur : pada usia 30 – 40 tahun kekuatan otot relatif menurun, sedangkan elastisitas tendon telah menurun setelah usia 30 tahun sementara kekuatan otot menurun setelah usia 40 tahun. Kekuatan otot mencapai maksimal pada usia 25 tahun. Sehingga semakin usia seorang atlet bertambah maka semakin berpengaruh terhadap kondisi fisik atlet dan lamanya proses penyembuhan akibat cedera semakin lama.
  2. Faktor Pribadi : kematangan ( motoritas )/ keterampilan seorang atlet/ olahragawan yang masih  rendah akan lebih mudah dan lebih sering mengalami cedera dibandingkan dengan seorang atlet/ olahragawan yang telah terampil. Maka semakin bagus kemampuan motoriknya maka semakin kecil kemungkinan terkena cedera.
  3. Pengalaman : seorang atlet yang telah berpengalaman akan lebih kecil kemungkinan terkena cedera bila dibandingkan dengan atlet yang masih belum berpengalaman. Hal ini dikarenakan pengalaman seorang atlet senior atau atlet yang banyak pengalaman dalam bertanding telah menyadari akan resiko dari terjadinya cedera sehingga resiko terjadinya cedera akan lebih kecil dibandingkan dengan seorang atlet pemula.
  4. Tingkat latihan : latihan – latihan yang berat sehingga overuse akan dapat menambah resiko cedera dibandingkan dengan latihan dasar. Karena penggunaan otot yang yang lebih kompleks.
  5. Teknik Latihan : bila teknik latihan dilakukan secara benar maka akan mengurangi resiko cedera.  Misalnya seorang pemain bola Voli melakukan smash dengan meloncat dan turun dengan posisi pergelangan kaki menekuk akan mengakibatkan kerobekan ligament talofibolare atau ketika berlari salah satu kaki terperosok ke lubang sempit sehingga sendi lutut seperti diluruskan secara paksa atau tulang betis tertekuk sehingga mengakibatkan patah tulang.
  6. Warming Up : apabila pemanasan/ warming up ini tidak dilaksanakan dengan baik/ tidak memadai akan menyebabkan latihan fisik yang terjadi secara fisiologi tidak dapat diterima oleh tubuh karena otot belum siap menerima pembebanan. Jadi pemanasan itu penting agar tubuh dapat beradaptasi terlebih dahulu sehingga mengurangi resiko cedera akibat kurang elastisitas sendi.
  7. Recovery Period : perlunya pemberian waktu istirahat bagi organ tubuh untuk merecovery organ – organ agar dapat bekerja prima lagi sangat penting untuk mengghindari resiko terkena cedera. Semisalnya padatnya frekuensi latihan menjelang kompetisi tanpa adanya waktu recovery atau jarak kompetisi yang terlalu dekat mengakibatkan kurangnya waktu bagi organ tubuh untuk recovery.
  8. Kondisi Tubuh yang Kurang Fit : kondisi tubuh yang kurang baik sebaiknya jangan dipaksakan untuk berolahraga karena jaringan – jaringan tubuh kekurangan sistem imun dan lemahnya system koordinasi sehingga akan lebih mudah mengalami cedera.
  9. Keseimbangan nutrisi : bila seorang atlet memiliki keseimbangan nutrisi yang baik maka lebih kecil kemungkinan mendapatkan cedera, dan bila cedera pun akan lebih cepat proses penyembuhannya karena nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk recovery terpenuhi dengan baik.
  10. Hal  – Hal lain yang berpengaruh : istirahat yang cukup, hindari gaya hidup tidak sehat.
  11. Faktor Eksternal
Adalah faktor – faktor yang berada di luar individu namun memberikan pengaruh terhadap individu tersebut. Faktor – faktor eksternal penyebab cedera tersebut antara lain :
  1. Kondisi lapangan : lapangan yang licin dan tidak rata akan lebih mudah mengakibatkan cedera.
  2. Peralatan : peralatan yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan cabang olahraga akan menghindari terjadinya cedera.
  3. Kondisi lingkungan : bila kondisi penerangan kurang semisal dalam permainan basket akan mengakibatkan benturan dengan pemain lawan sehingga mengakibatkan cedera. Selain itu cuaca yang buruk juga lebih banyak menyebabkan cedera.
  4. Penonton : penonton yang fanatic biasanya melakukan apa saja saat timnya kalah bahkan dapat mencederai pemain lawan timnya.
  5. Wasit ; wasit yang kurang tegas dalam memimpin pertandingan  dan kurang memahami peraturan terutama pertandingan yang memerlukan kontak fisik akan dapat mengakibatkan atletnya cedera.
  6. Sifat dari cabang olahraga, misalnya olahraga yang membutuhan kekuatan yang besar dan penggunaan otot yang lebih kompleks akan lebih mudah mengakibatkan cedera.
  7. Kesimpulan : Cedera olahraga dapat disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal tersebut antara lain  umur, faktor pribadi, pengalaman, tingkat latihan, teknik latihan, warming up, recovery period, kondisi tubuh yang kurang fit, keseimbangan nutrisi, dan gaya hidup atlet. Sedangkan faktor eksternal yang berpengaruh adalah  kondisi lapangan, peralatan, kondisi lingkungan, penonton, wasit, dan sifat dari cabang olahraga tersebut. Cedera olahraga dapat diminimalisasi dengan pemberitahuan pengetahuan tentang cedera olahraga pada atlet dan dampaknya serta pengorganisasian sistem latihan dan perlengkapan latihan atlet.

  1. Sumber Referensi
Arofah, Novita Intan. Diagnosis dan Manajemen Cedera Olahraga. Dosen Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta
Setiawan, Arief. 2011. Faktor Penyebab Cedera Olahraga. Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Volume 1 edisi 1 Juli 201, ISSN 2088-6802. Universitas Negeri Semarang diakses dari http//:journal.unnes.ac.id

Lebih baru Lebih lama