OLAHRAGA GULAT

             Gulat adalah kontak fisik antara dua orang, di mana salah seorang pegulat harus menjatuhkan atau dapat mengontrol musuh mereka. Teknik fisik yang ditunjukkan dalam gulat adalah joint lock, Clinch fighting, Grappling hold, dan Leverage. Teknik ini dapat menyebabkan luka yang serius. Banyak gaya gulat yang diketahui dunia dan mempunyai sejarah yang panjang, dan olahraga gulat sudah menjadi olahraga olimpik lebih dari 100 tahun.

ANALISA GERAKAN PADA CABANG OLAHRAGA GULAT



1. Teknik Dasar
Teknik masuk, membanting, menggulung, mengunci.
2. Karakteristik kondisi fisik
Dalam melakukan teknik dasar (teknik masuk, membanting, menggulung, mengunci) kelentukan dan kelenturan terutama pada sendi-sendi yang berperan aktif seperti sendi pinggang, sendi leher dan otot yang dominan digunakan dalam olahraga gulat seperti otot tungkai, otot lengan, otot perut dan dalam olahraga ini sangat diperlukan kemampuan efektif siatlit dalam menyelesaikan pertandingan.
3. Sismtem energi dominan
a. ATP-PC dan LA
Pada sistim ini oksigen dibawa darah masuk ke dalam setiap sel dan di dalam mitochondria bersama asam pinupat yang diproduksi saat rsepirasi aerobick. Hasil akhir dari reaksi tersebut adalah karbondioksida, air, dan energi yang kemudian disimpan dalam bentuk ATP agar pada saat latihan energi dapat digunakan.
b. ATP-PC
Konferensi molelul ADP menjadi ATP (dengan pendekatan fosfat yang ketiga). Energi yang diambil untuk reaksi ini dapat dikatakan disimpan dalam bentuk ATP. Zat inilah yang dapat dengan mudah disimpan dalam semua sel. Ketika energi yang dibutuhkan, terjadi reaksi yang mengubah kembali ATP menjadi ADP, reaksi ini melepaskan energi yang disimpan untuk melakukan kegiatan dalam teknik-teknik pada gulat.
c. LA-02
Pada keadaan normal ini dikuti oleh respirasi aerobik yang mengurai asam laktat tersebut dengan menggunakan oksigen. Penggunaan ini banyak menghasilkan energi. Pada kondisi abnormal proses tersebut tidak segera diikuti oleh respirasi aerobik dalam aktivitas jogging menghasilkan asam laktat yang menyebabkan kram otot dan di sini membutuhkan oksigen lebih lambat, tetapi asam laktat tetap membentuk secara perlahan.
d. 02
Tipe respirasi internal hanya dapat terjadi bila tersedia oksigen bebas yang dihirup ke dalam tubuh, melalui respirasi ini sebagian besar makhluk hidup memperoleh energi yang berlimpah sehingga energi tersebut dapat digunakan untuk melakukan aktivitas fisik.
4. Otot yang berperan
a. Penggerak utama
- Otot tungkai
- Otot lengan
- Otot leher
- Otot pinggang
- Otot perut
b. Penggerak antagonis
- Push up sebanyak 25 kali 5 kali pengulangan
- Sit up sebanyak 25 kali 5 kali pengulangan
- Back up sebanyak 25 kali 5 kali pengulangan
- Roll sebanyak 25 kali 5 kali pengulangan
- Push sebanyak 25 kali 5 kali pengulangan
c. Penggerak sinergis
- Otot lengan berfungsi untuk menjauhkan lawan
- Otot tungkai berfungsi untuk pertahanan dari serangan lawan
d. Penggerak stabilisator
- Otot tungkai
- Otot lengan
- Otot besar
- Otot pinggang
- Otot leher

5. Sendi dan gerakan 
Saat menjatuhkan lawan semua otot berperan aktif mulai dari otot-otot penggerak utama, penggerak antagonis, penggerak sinergis, penggerak stabilisator dan otot ini berperan sesuai dengan fungsinya.6. Mekanisme gerakan
- Kinetika
Teknik masuk, membanting menggulung, dan mengunci sangat perlu sekali dilatih dalam olahraga ini karena dengan banyaknya latihan maka akan memperoleh hasil yang matang, sehingga dalam pertandingan dapat melakukan pengoptimalan dalam pertandingan.
- Kinetika dimana dalam keadaan latihan harus mampu melatih kondisi fisik dengan baik atau istirahat yang teratur agar kondisi kita itu selalu fit dalam melaksanakan suatu aktivitas olahraga tersebut kita harus selalu menjaga ketahanan tubuh dan kesehatan agar tidak mudah lelah dan cepat kehabisan energi.


Lebih baru Lebih lama