TEORI BERMAIN



Ada 4 Unsur bermain  yaitu:
1. senang
2. suka rela ( taat pada peraturan secara ikhlas / kesepakatan bersama )
3. sungguh – sungguh
4. adanya aktivitas jasmani
Dalam bermain harus ada 2 watak :

1. Eros : cinta, asmara, suka
2. Agon : motivasi, kemampuan berjuang
Tugas guru ada 2 :

1. mengajar : menularkan ilmu dan keterampilan
2. mendidik : membawa anak ke kedewasaan
Penjas : pendidikan melalui aktivitas jasmani
Batasan – batasan bermain :
1. James Sully : bermain ditandai dengan rasa senang dan tertawa
2. Oxford English Dict. : kegiatan berulang-ulang untuk senang.
3. Huizinga : arti kata bermain dari berbagai bahasa di dunia menunjukan adanya unsur : gerak, sukarela, senang, sungguh – sungguh.
4. Drijarkara : gejala manusia yang dibudidayakan dalam dua unsur : eros & agon.
5. Sukintaka : aktivitas jasmani yang dilakukan dengan sukarela dan sungguh – sungguh untuk memperoleh rasa senang dari aktivitas tersebut.
Permainan : salah satu cabang olahraga yang punya induk organisasi, sejarah, aturan baku, teknik, taktik.
Teori bermain : masalah sebab akibat dari bermain.
Teori permainan : masalah sejarah, sarana dan prasarana, teknik, dan peraturan.
Sebab – sebab anak bermain :
1. teori klasik : teleologik ( anak bermain adalah tugas biologic ), kelebihan tenaga ( tidak mudah lelah ), rekreasi ( perimbangan antara kerja dan istirahat ), dan reinkarnasi ( anak bermain adalah pengulangan aktivitas nenek moyang ).
2. Teori modern : psikoanalitik ( Sigmund fauld = gejala- gejala dalam jiwa ), kognitif ( Gane = anak bermain adalah hasil dari asumsi psikis ).
Fungsi bermain
1. Hurlock : peranan bermain kaitannya dengan perkembangan anak yaitu : perkembangan psikis, belajar komunikasi, jalan keluar energi, emosi, dan kebutuhan, sumber belajar ( kecerdasan kognitif, afektif, dan psikomotorik ), memacu kreativitas, kenali diri ( tahu kelemahan dan kelebihan ), belajar bermasyarakat, sebagai standar moral ( standar baik dan buruk ), mengetahui pemilahan dan peranan seks perkembangan kepribadian yang layak.
Pertumbuhan : kuantitas
Perkembangan : kualitas
2. Tedjasaputra : bermain untuk anak berfungsi dalam hal perkembangan aspek fisik, motorik kasar dan halus, sosial, emosi dan kepribadian, ketajaman pengindraan, keterampilan olahraga dan menari, media terapi dan intervensi.
3. Huizinga : bermain bermakna pendidikan praktis ( tujuan pendidikan dapat tercapai dan terselenggaranya pendidikan ).
4. Cowell dan hazelton : bermain membawa anak keperubahan yang positif baik jasmani, sosial, maupun mental dan moral.
Perubahan jasmani : pertumbuhannya, kebugarannya, gerak dasar anak, kondisi fisiknya.
Kebugaran jasmani : kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari –hari tanpa mengalami aktivitas yang berarti.
Kemampuan gerak dasar : non lokomotor ( tidak berpindah ), lokomotor ( berpindah ), manipulatif ( berhubungan dengan objek tertentu )
Unsur – unsur fisik :
1. kekuatan : kemampuan otot untuk menahan beban untuk waktu yang relative singkat sampai beban maksimal.
2. kecepatan : kemampuan untuk melakukan gerak dalam satuan waktu dan jarak.
Kecepatan reaksi : kecepatan menerima rangsang ke respon.
Kecepatan waktu : dari start – finish gerakan I – gerakan akhir.
3. power : kemampuan melakukan gerak dengan maksimal dan cepat.
4. keseimbangan : kemampuan tubuh untuk melawan gravitasi. ( melihat tumpuannya dengan memperkecil bidang tumpuan )
5. kelentukan : kemampuan otot melakukan keluasan gerak otot persendian
6. kelincahan : kemampuan tubuh bergerak untuk mengubah arah dengan cepat, tepat, dan seimbang.
7. daya tahan : kemampuan menahan beban dalam jangka waktu relative lama.
8. koordinasi : kerja sama bagian tubuh dan lainnya ( koordinasi mata, tangan, dan kaki )
9. ketepatan : melakukan aktivitas fisik untuk mencapai target tertentu.
10. kekebalan : adaptasi otot
Lebih baru Lebih lama